Zaman purba masih menjadi misteri untuk kita, terlebih bagi peneliti peneliti terkenal di dunia. Penemuan Perkakas di zaman batu berusia 3 juta tahun sudah ditemukan, namun mungkinkah pembuatnya adalah nenek moyang kita?
Ada bukti menunjukkan alat tersebut digunakan oleh kerabat manusia Paranthropus. Sebelumnya ini diyakini para ilmuwan hanya mengandalkan gigi dan rahangnya untuk makan.
Para arkeolog telah menemukan perkakas batu khas di sebuah situs di barat daya Kenya. Mungkin sudah berusia hingga tiga juta tahun, menjadikannya yang tertua dari jenisnya. Yang lebih mengejutkan lagi, peralatan tersebut ditemukan bersama dengan fosil hominin Paranthropus, yang bukan merupakan nenek moyang manusia modern.
Penemuan ini memperkuat teori bahwa hominin di luar genus Homo kita juga menggunakan perkakas batu. Mereka juga memundurkan tanggal paling awal teknologi Oldowan yaitu sebuah tradisi pembuatan perkakas di Afrika timur yang berasal dari zaman Paleolitik awal – hingga ratusan ribu tahun.
Namun dengan temuan baru ini, “sekarang saya berubah pikiran,” kata Finestone. Ia merupakan bagian dari tim yang bekerja dari tahun 2014 hingga 2022 di Nyayanga, sebuah situs arkeologi di barat daya Kenya di tepi Danau Victoria.
Sebuah amfiteater alami yang besar di sana dipenuhi dengan peralatan batu. Kebanyakan terbuat dari batu seperti kuarsa dan riolit dan fosil tulang hewan yang dimakan oleh hominin awal. Alat-alat yang digunakan antara lain benda tajam untuk mencacah dan mengikis. Inti batu atau beberapa sumber dari mana bahan tersebut dikelupas dan batu palu digunakan untuk memukul inti.
Terobosan Teknologi
Tim peneliti, yang dipimpin oleh Thomas Plummer telah mengidentifikasi lebih dari 300 peralatan Oldowan. Di situs tersebut selama hampir 10 tahun; pada tahun 2019 mereka juga menemukan gigi Paranthropus. Gigi kedua dari individu Paranthropus yang berbeda telah ditemukan di tengah “sebaran” fosil tulang kuda nil yang disembelih.
Meskipun sebagian besar orang mengira Paranthropus hanya mengandalkan gigi dan rahangnya yang kokoh untuk makan, “di sini Anda menemukan Paranthropus. Lokasinya di sebuah peralatan batu dan kuda nil yang disembelih,” kata Plummer, seorang profesor antropologi di Queens College, City University.
Para peneliti tidak dapat memastikan apakah alat tersebut dibuat dan digunakan oleh Paranthropus. Alasannya karena hominin dari genera lain seperti Homo habilis juga sering mengunjungi kawasan Nyayanga.
Baca Juga : Fosil Manusia Tertua Ditemukan, Gambaran Revolusi
Peralatan dan gigi dari Nyayanga berada dalam sedimen berumur antara 2,6 dan 3 juta tahun. Plummer berpendapat bahwa peralatan tersebut mungkin berasal dari kisaran atas, sekitar 2,9 juta tahun.
Itulah hasil dari para peneliti tentang penemuan perkakas di zaman batu dengan usia 3 juta tahun yang lalu. Semoga artikel ini bermanfaat, dan jangan lupa baca artikel kami yang lainnya ya.